Selasa, 03 September 2013

ONE MORE DAY



 “Haish, Kamu bener-bener nggak punya perasaan ya!” Rizuki mulai mengganas. Serius! Saudara macam apa dia? memaksaku melakukan suatu hal, padahal dia tahu aku tak pernah menyukainya.
            “Argh, Kamu lakuin aja sendiri!” Aku menyerah. Kulemparkan sendok ke meja, menjauh dari cangkir cappucino yang harusnya kuberi choco granule [1] di permukaanya. Meja dapur cafe kini dipenuhi cangkir-cangkir cappucino gagal yang kuhasilkan.